Kamis, 17 Agustus 2017

Animasi Stop Motion

1.) Pengertian Animasi Stop Motion
          Animasi Stop Motion adalah teknik aimasi menggunakan fotografi yang pengambilan gambarnay frame by frame untuk membuat objek statis menjadi tampak bergerak.  Tehnik stop-motion animation merupakan animasi yang dihasilkan dari penggambilan gambar berupa obyek (boneka atau yang lainnya) yang digerakkan setahap demi setahap. Dalam pengerjaannya teknik ini memiliki tingkat kesulitan  dan memerlukan kesabaran yang tinggi.
          Istilah "stop motion", yang berkaitan dengan teknik animasi, sering dieja dengan tanda hubung, "stop-motion". Kedua varian ortografis, dengan dan tanpa tanda hubung, sudah benar, tapi yang ditulis dgn tanda penghubung memiliki makna kedua, tidak berhubungan dengan animasi atau bioskop, yaitu: "perangkat untuk secara otomatis menghentikan mesin atau mesin ketika sesuatu yang tidak beres. (The New Shorter Oxford English Dictionary, edisi 1993).

2.) Sejarah Animasi Stop Motion
          Stop motion animation memiliki sejarah panjang dalam film. Ini sering digunakan untuk menunjukkan benda bergerak seperti sulap. Contoh pertama dari teknik stop motion dapat dikreditkan ke Albert E. Smith dan J. Stuart Blackton untuk Vitagraph's The Humpty Dumpty Circus (1898), di mana sirkus mainan akrobat dan hewan datang untuk hidup.
          Pada tahun 1902, Fun Film dalam Bakery Toko digunakan teknik berhenti trik dalam urutan "lighting sculpting". Maestro trik film Perancis Georges Méliès digunakan stop motion animation sekali untuk menghasilkan bergerak huruf judul-kartu di salah satu film pendek, dan sejumlah efek khusus nya didasarkan pada fotografi stop motion.
    
     Pada tahun 1907, The Haunted Hotel adalah film stop motion baru oleh J. Stuart Blackton, dan sukses besar ketika dirilis. Segundo de Chomón (1871-1929), dari Spanyol, yang dirilis El Hotel Electrico tahun yang sama, dan menggunakan teknik yang sama seperti film Blackton.
    
     Pada tahun 1908, A Sculptor's Welsh Rarebit Nightmare dirilis, seperti The Sculptor's Nightmare, sebuah film oleh Billy Bitzer. Animator Italia Roméo Bossetti membuat penonton terkesan dengan objek animasi tour-de-force-nya, The Automatic Moving Company di 1912.
Pelopor stop motion Eroba terbesar adalah Wladyslaw Starewicz (1892-1965), yang membuat animasi The Beautiful Lukanida (1910), The Battle of Stag Beetles (1910), The Ant and Grasshopper (1911).


3.) Jenis Animasi Stop
1.      Animasi Clay (Clay Animation)
Animasi clay atau claymation adalah salah satu dari banyak bentuk animasi stop motion. Setiap bagian animasi, baik karakter atau latar belakang, adalah "bisa diubah bentuknya"-biasanya terbuat dari bahan lunak, biasanya Plasticine clay.
2.      Animasi Cutout (Cutout Animation)
Merupakan sebuah teknik yang unik dalam membuat animasi menggunakan objek dan karakter datar dari bahan atau material seperti kertas, kartu, kain keras atau bahkan hasil cetakan foto.
3.      Animasi Pasir (Sand Animation)
Merupakan teknik animasi stop motion yang menggunakan pasir dan permukaan datar untuk membuat gambar untuk dianimasikan.
4.      Animasi Gambar (Hand drawn Animation)
Merupakan teknik animasi stop motion menggunakan gambar manual setahap demi setahap.

4.) Cara kerja Animasi Stop Motion
          Cara kerja stopmotion yaitu mengharuskan animator mengubah scene secara fisik, memfoto satu per satu frame, mengubah   scene lagi dan memfoto satu frame lagi, dan seterusnya. Kita bisa memproses sequence atau rangkaian urutan gambar menggunakan software computer untuk membuatnya menjadi movie.

5.) Langkah Membuat Animasi Stop Motion
§  Konseptualisasi
Merupakan proses pencetusan ide utama dan panduan untuk membuat animasi.
§  Scripting
Menulis konsep yang sudah dipikirkan dalam bentuk naratif, deskriptif atau sinopsis. Juga bisa dianggap sebagai storyboard yang berbentuk tulisan/ text.
§  Storyboard
Merupakan komponen penting dalam animasi. Storyboard merupakan visualisasi rencana dari seluruh proyek yang akan dikerjakan yang berisi Shots dan Angle yang diperlukan untuk mempermudah seluruh proses pengerjaan.
§  Set-up
  Menyiapkan elemen dan material yang diperlukan mulai dari Background, Objek, Kamera, Tripod, Pencahayaan.
·         Background, bisa menggunakan apapun sesuai dengan tema dan teknik yang akan dikerjakan. Apakah kita menggunakan teknik clay animation atau cut out animation.
·         Objek, menyiapkan objek atau karakter yang akan dipergunakan. Bisa berupa plastisin untuk animasi clay, pasir untuk sand animation, kertas-kertas untuk cut out animation dan lain sebagainya sesuai dengan teknik dan tema.
·          Kamera, tripod dan pencahayaan, merupakan peralatan standard dalam membuat animasi stop motion. Kamera sebaiknya menggunakan kamera digital baik DSLR maupun tipe pocket atau bahkan webcam. Sementara tripod berfungsi sebagai stabilisator kamera sehingga hasilnya konstan dan tidak goyang dalam mengambil gambar per frame. Sedangkan Pencahayaan atau lighting berfungsi untuk memberikan cahaya yang konstan pula pada setiap frame pengambilan gambar.
a. Kamera HP
b. Kamera
§  Produksi/ Pemotretan
Merupakan proses di mana kita melakukan segala pemotretan, setting karakter dan background untuk menghasilkan frame-frame animasi.
§  Editing & Mixing Audio
Proses pasca produksi di mana kita memasukan hasil frame-frame foto hasil produksi ke software pengolah gambar sequence untuk dijadikan movie dan memasukan suara dan efek suara.






Kamis, 10 Agustus 2017

Animasi Tradisional

1. Pengertian: 
   Animasi tradisional adalah teknik animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini. Animasi tradisional juga sering disebut cel animation. Cara kerja animasi Teknik Celluloid (kadang disebut cell saja) ini merupakan teknik mendasar dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and Paint Departement. Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera di dalam ruangan yang serba hitam.Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.

2. Jenis Animasi Tradisional:
Jenis jenis animasi traditional terdiri dari,:
a. Zoetrope (180 AD; 1834)
     Zoetrope adalah perangkat yang menciptakan citra gambar bergerak. Awal Zoetrope dasar diciptakan di China sekitar 180 Masehi oleh penemu Ting Huan produktif. Terbuat dari kertas tembus atau panel mika, Huan tergantung perangkat di atas lampu. Udara berubah naik baling-baling di bagian atas dari yang tergantung gambar dilukis di panel akan muncul untuk bergerak jika perangkat berputar pada kecepatan yang tepat.
     Zoetrope modern diproduksi pada tahun 1834 oleh William George Horner. Perangkat dasarnya adalah sebuah silinder dengan celah vertikal di sekitar sisi. Sekitar tepi bagian dalam dari silinder ada serangkaian gambar di sisi berlawanan dengan celah. Sebagai silinder diputar, pengguna kemudian terlihat melalui celah untuk melihat ilusi gerak. Zoetrope ini masih digunakan dalam program animasi untuk menggambarkan konsep awal animasi.
b. Thaumatrope (1824)
     Thaumatrope Sebuah mainan sederhana yang digunakan di era Victoria. Thaumatrope adalah disk lingkaran kecil atau kartu dengan dua gambar yang berbeda di setiap sisi yang melekat pada seutas tali atau sepasang string berjalan melalui pusat. Ketika string adalah memutar-mutar cepat antara jari, dua gambar muncul untuk bergabung menjadi satu gambar. Thaumatrope ini menunjukkan fenomena Phi, kemampuan otak untuk terus merasakan gambar.
c. Lentera ajaib
     Lentera ajaib adalah pendahulu dari proyektor modern. Ini terdiri dari lukisan minyak tembus dan lampu sederhana. Bila disatukan dalam sebuah ruangan gelap, gambar akan muncul lebih besar pada permukaan yang datar. Athanasius Kircher berbicara tentang hal ini berasal dari Cina pada abad ke-16. Beberapa slide untuk lentera berisi bagian-bagian yang bisa digerakkan secara mekanis untuk menyajikan gerakan terbatas di layar.
d. Phenakistoscope (1831)
     Sebuah disk phenakistoscope oleh Eadweard Muybridge (1893). Phenakistoscope adalah perangkat animasi awal, pendahulu dari zoetrope tersebut. Ini diciptakan pada tahun 1831 bersamaan dengan Belgia dan Joseph Plateau Simon von Stampfer Austria. 
e. Buku Flip (1868)
     Buku Flip pertama dipatenkan pada 1868 oleh John Barnes Linnet. Buku sandal itu lagi pembangunan yang membawa kita lebih dekat dengan animasi modern. Seperti zoetrope, Kitab flip menciptakan ilusi gerak. Satu set gambar berurutan membalik pada kecepatan tinggi menciptakan efek ini. Para Mutoscope (1894) pada dasarnya adalah sebuah buku flip dalam sebuah kotak dengan pegangan engkol untuk membalik halaman. 
f. Praxinoscope (1877)
     Praxinoscope, ditemukan oleh ilmuwan Perancis Charles – Émile Reynaud, merupakan versi lebih canggih dari zoetrope tersebut. Ini digunakan mekanisme dasar yang sama strip gambar ditempatkan pada bagian dalam silinder berputar, tapi bukannya melihat melalui celah, itu dilihat dalam serangkaian kecil, cermin stasioner di sekitar bagian dalam silinder, sehingga animasi akan tinggal di tempat, dan memberikan gambar lebih jelas dan kualitas yang lebih baik. Reynaud juga mengembangkan versi yang lebih besar dari praxinoscope yang dapat diproyeksikan ke sebuah layar, yang disebut Optique Théâtre

3. Cara Kerja Animasi Tradisional:
a. Cel Animasi
       Pada umumnya, karakter yang di gambar pada cell lalu diletakkan di atas background yang statis/diam. Hal ini dapat mengurangi jumlah gambar yang harus digambar ulang dan dapat membagi pekerjaan disetiap produksinya. Teknik ini juga dapat mengurangi jumlah biaya produksi.
     Teknik ini ditemukan oleh Earl Hurd, dan dipatenkan pada tahun 1914. Dulunya mereka menggambar garis sketsa di sisi depan cel sedangkan mewarnainya di sisi belakang cel, namun sejak tahun 1960an proses ini diganti dengan teknik xerografi atau teknik fotocopy. Ini merupakan teknik penting lain yang dikembangkan oleh Caster Carlson di Animation Photo Transfer Process, Pertama kali ditunjukan di The Black Cauldron pada tahun 1985.
    Tidak setiap detail dari film animasi cel baru ditarik ke setiap frame. Jika begitu, film animasi cel akan mengambil lebih lama untuk menghasilkan. Itu umum bagi animator untuk membuat piring latar belakang. Sebuah piring latar belakang digambar tangan yang digunakan kembali untuk beberapa adegan. Animator sering digunakan kembali gambar, khususnya gambar karakter berjalan, karena akan sangat tidak efisien untuk redraw sesuatu yang begitu berulang-ulang.
b.Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline
     Tahapan untuk proses membuat animasi terdiri atas 3 tahapan utama yakni pra produksi, produksi dan pasca produksi
  • Pra produksi.
     Adalah tahapan sebelum produksi. Disini semua hal yang berkaitan dengan proses pembuatan karya animasi disiapkan. seperti membuat team,  membuat cerita, membuat naskah, membuat storyboard, exposure sheet, membuat animatic, merekam suara, membuat desain tokoh, merancang warna mood, dan seterusnya
  • Produksi:
     Adalah tahapan dimulainya proses membuat karya animasi. Pada tahap ini dibagi menjadi beberapa divisi.
Keyframe: Bertugas membuat gambar atau gerakan kunci
Inbetween: Bertugas meneruskan gambar dan gerakan yang sudah dibuat oleh keyframer. 
Pencil test: Gambar yang masih kasar dan belum sempurna tadi akan dilihat dulu hasilnya, dengan cara di scan dan kemudian di atur dengan software lalu ditayangkan/preview.
Cleanup: Membersihkan garis gambar sehingga rapi dan enak dilihat.
Scan: Memindai gambar kedalam komputer
Color: Mewarnai gambar dengan menggunakan software
Finishing: Memperbaiki timing animasi dan penyempurnaan. Misalnya menambahkan efek gambar, dll
Render: Project yang sudah selesai lantas di simpan dalam bentuk file movie
  • Pasca produksi:
     Adalah bagian terakhir dari rangkaian proses pembuatan karya animasi.Disini karya animasi tadi akan dipoles dan diedit sehingga menjadi sebuah karya utuh yang enak dilihat.

Sumber:
Buku Animasi 2D Kurikulum 2013

http://waniperih.weebly.com/cell-animation.html



Kamis, 03 Agustus 2017

Storyboard


Storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia (animasi, film, game, dll). Pada awalnya storyboard merupakan kumpulan dari kertas gambar yang berisi rangkaian-rangkaian kejadian dalam sebuah produksi film, termasuk film animasi. Hal ini akan menjadi kerangka dasar bagi sutradara atau pembuat scenario tentang bagaimana sebuah film seharusnya berjalan. Begitu pula halnya dengan pembuatan aplikasi multimedia interaktif.
Secara lebih rinci storyboard dalam pembuatan produk multimedia bertujuan untuk:
a.    Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting, dan kameramen
b.    Memungkinkanseorang pembuat film untuk memprevisualisasikan ide-idenya
c.    Sebagai Alat untuk mengkomunikasi ide kesuluruhan film
d.    Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita
e.    Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence, percobaan-percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan (countinuity) antara elemen – elemen dalam sebuah frame
Pembuatan storyboard dan storyline sering menjadi satu kesatuan yang saling mendukung terdiri dari beberapa adegan yang tersusun dan didalamnya terdapat:
·         Bagian Judul: Berisi tentang Judul, Episode, Scene, dan Halaman
·         Bagian Sub Judul: Berisi tentang Penjelasan Take shot, Panel, Squence, Lokasi, dan Setting Waktu
·         Bagian Visual: Berisi tentang Gambaran adegan dengan menyisipkan visual atau foto, grafis, dll. Anda juga dapat mencakup teks yang akan ditampilkan di layar, atau Anda dapat membuat bagian lain untuk teks.
·         Bagian Audio: berisi tentang uraian audio yang akan melengkapi berupa nama dari file musik atau rekaman, dan atau efek suara (SFX) yang akan bermain di layar masing-masing.
·         Bagian Dialog/Action: berisi detil action dan pergerakan kamera (framing, angle) serta dialog adegan (jika ada)
·         Bagian Properties: berisi tentang penjelasan artistic, property, wardrobe, dan Timing/ durasi.
Bagian bagian tersebut penempatan dalam template bisa di sesuaikan dengan kebutuhan masing masing studio

Prinsip penyusunan storyboard jika dilakukan dengan konsep dan strategi yang baik, maka bisa digunakan sebagai :
1.     Panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting, dan kameramen.
2.    Storyboard juga memungkinkan seorang pembuat film untuk memprevisualisasikan ide-idenya.
3.    Sebagai Alat untuk mengkomunikasi ide kesuluruhan film
Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita
4.    Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence, percobaan-percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan (countinuity) antara elemen – elemen dalam sebuah frame.
Gunakan konsep  5 W + 1 H =‘What, Why, Who, Which, Where, How.’ Sebagai langkah penyusunan storyboard. Kemudian menerapkan Prinsip sebagai berikut:
·         Pesan visual harus kreatif (asli, luwes dan lancar),
·         Komunikatif,
·         Efisien dan efektif,
·         Sekaligus indah/ estetis
Dengan demikian storyboard diharapkan mampu memberikan jawaban/jalan keluar terhadap problem-problem yang ada sesuai dengan kebutuhan film. Seorang pembuat Storyboard harus mampu menceritakan sebuah cerita yang bagus. Untuk mencapainya, mereka harus mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus, komposisi, gambaran berurut dan editing. Untuk mempermudah membuat storyboard, maka harus dibuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Langkah - langkah dalam membuat storyboard sebagai berikut :
1.     Catat poin-poin penting, ide, serta konsep yang akan di masukan didalam storyboard.
2.    Storyboard anda harus pada dasarnya merupakan gambar serial, dan dilengkapi uraian semua langkah dan keterangan yang diperlukan untuk menyelesaikan tujuan dibuatnya film .
3.    Membuat sketsa kasar visual untuk semua frame
4.    Visual dengan jelas menampilkan adegan utama,
5.    Storyboard dapat dirancang menggunakan dikertas dengan coretan dan tulisan manual atau dengan perangkat lunak seperti Microsoft Word.

Sumber: Buku Animasi 2D Kurikulum 2013