Jumat, 03 November 2017
Kamis, 26 Oktober 2017
Kamis, 24 Agustus 2017
Kamis, 17 Agustus 2017
Animasi Stop Motion
1.) Pengertian Animasi Stop Motion
Animasi Stop Motion adalah
teknik aimasi menggunakan fotografi yang pengambilan gambarnay frame by frame
untuk membuat objek statis menjadi tampak bergerak. Tehnik stop-motion animation merupakan animasi yang dihasilkan dari
penggambilan gambar berupa obyek (boneka atau yang lainnya) yang digerakkan
setahap demi setahap. Dalam pengerjaannya teknik ini memiliki tingkat
kesulitan dan memerlukan kesabaran yang
tinggi.
Istilah "stop
motion", yang berkaitan dengan teknik animasi, sering dieja dengan tanda
hubung, "stop-motion". Kedua varian ortografis, dengan dan tanpa
tanda hubung, sudah benar, tapi yang ditulis dgn tanda penghubung memiliki
makna kedua, tidak berhubungan dengan animasi atau bioskop, yaitu: "perangkat untuk secara otomatis menghentikan
mesin atau mesin ketika sesuatu yang tidak beres. (The New Shorter
Oxford English Dictionary, edisi 1993).
2.) Sejarah Animasi Stop Motion
Stop motion
animation memiliki sejarah panjang dalam film. Ini sering digunakan untuk menunjukkan benda bergerak
seperti sulap. Contoh pertama dari teknik stop motion dapat dikreditkan ke
Albert E. Smith dan J. Stuart Blackton untuk Vitagraph's The Humpty Dumpty
Circus (1898), di mana sirkus mainan akrobat dan hewan datang untuk hidup.
Pada tahun 1902, Fun Film dalam Bakery Toko
digunakan teknik berhenti trik dalam urutan "lighting sculpting".
Maestro trik film Perancis Georges Méliès digunakan stop motion animation
sekali untuk menghasilkan bergerak huruf judul-kartu di salah satu film pendek,
dan sejumlah efek khusus nya didasarkan pada fotografi stop motion.
Pada tahun 1907, The Haunted Hotel adalah film stop motion baru oleh J. Stuart Blackton, dan sukses besar ketika dirilis. Segundo de Chomón (1871-1929), dari Spanyol, yang dirilis El Hotel Electrico tahun yang sama, dan menggunakan teknik yang sama seperti film Blackton.
Pada tahun 1908, A Sculptor's Welsh Rarebit Nightmare dirilis, seperti The Sculptor's Nightmare, sebuah film oleh Billy Bitzer. Animator Italia Roméo Bossetti membuat penonton terkesan dengan objek animasi tour-de-force-nya, The Automatic Moving Company di 1912.
Pelopor stop motion Eroba terbesar adalah Wladyslaw Starewicz (1892-1965), yang membuat animasi The Beautiful Lukanida (1910), The Battle of Stag Beetles (1910), The Ant and Grasshopper (1911).
Pada tahun 1907, The Haunted Hotel adalah film stop motion baru oleh J. Stuart Blackton, dan sukses besar ketika dirilis. Segundo de Chomón (1871-1929), dari Spanyol, yang dirilis El Hotel Electrico tahun yang sama, dan menggunakan teknik yang sama seperti film Blackton.
Pada tahun 1908, A Sculptor's Welsh Rarebit Nightmare dirilis, seperti The Sculptor's Nightmare, sebuah film oleh Billy Bitzer. Animator Italia Roméo Bossetti membuat penonton terkesan dengan objek animasi tour-de-force-nya, The Automatic Moving Company di 1912.
Pelopor stop motion Eroba terbesar adalah Wladyslaw Starewicz (1892-1965), yang membuat animasi The Beautiful Lukanida (1910), The Battle of Stag Beetles (1910), The Ant and Grasshopper (1911).
3.)
Jenis Animasi Stop
1.
Animasi Clay (Clay Animation)
Animasi clay atau claymation adalah salah satu dari
banyak bentuk animasi stop motion. Setiap bagian animasi, baik karakter atau
latar belakang, adalah "bisa diubah bentuknya"-biasanya terbuat dari
bahan lunak, biasanya Plasticine clay.
2.
Animasi Cutout (Cutout Animation)
Merupakan sebuah teknik yang unik dalam membuat animasi
menggunakan objek dan karakter datar dari bahan atau material seperti kertas,
kartu, kain keras atau bahkan hasil cetakan foto.
3.
Animasi Pasir (Sand Animation)
Merupakan teknik animasi stop motion yang menggunakan
pasir dan permukaan datar untuk membuat gambar untuk dianimasikan.
4.
Animasi Gambar (Hand drawn Animation)
Merupakan teknik animasi stop motion menggunakan
gambar manual setahap demi setahap.
4.) Cara kerja Animasi Stop Motion
Cara kerja stopmotion
yaitu mengharuskan animator mengubah scene secara fisik, memfoto
satu per satu frame, mengubah scene lagi dan memfoto
satu frame lagi, dan seterusnya. Kita bisa memproses sequence atau rangkaian urutan gambar menggunakan
software computer untuk membuatnya menjadi movie.
5.) Langkah Membuat Animasi Stop Motion
§
Konseptualisasi
Merupakan proses pencetusan ide utama dan panduan
untuk membuat animasi.
§
Scripting
Menulis konsep yang sudah dipikirkan dalam bentuk
naratif, deskriptif atau sinopsis. Juga bisa dianggap sebagai storyboard yang
berbentuk tulisan/ text.
§
Storyboard
Merupakan komponen penting dalam animasi. Storyboard
merupakan visualisasi rencana dari seluruh proyek yang akan dikerjakan yang
berisi Shots dan Angle yang diperlukan untuk mempermudah seluruh proses
pengerjaan.
§
Set-up
Menyiapkan
elemen dan material yang diperlukan mulai dari Background, Objek, Kamera,
Tripod, Pencahayaan.
·
Background, bisa menggunakan
apapun sesuai dengan tema dan teknik yang akan dikerjakan. Apakah kita
menggunakan teknik clay animation atau cut out animation.
·
Objek, menyiapkan objek atau
karakter yang akan dipergunakan. Bisa berupa plastisin untuk animasi clay,
pasir untuk sand animation, kertas-kertas untuk cut out animation dan lain
sebagainya sesuai dengan teknik dan tema.
·
Kamera, tripod dan pencahayaan, merupakan
peralatan standard dalam membuat animasi stop motion. Kamera sebaiknya
menggunakan kamera digital baik DSLR maupun tipe pocket atau bahkan webcam.
Sementara tripod berfungsi sebagai stabilisator kamera sehingga hasilnya
konstan dan tidak goyang dalam mengambil gambar per frame. Sedangkan
Pencahayaan atau lighting berfungsi untuk memberikan cahaya yang konstan pula
pada setiap frame pengambilan gambar.
a. Kamera HP
b. Kamera
§
Produksi/ Pemotretan
Merupakan proses di mana kita melakukan segala
pemotretan, setting karakter dan background untuk menghasilkan frame-frame
animasi.
§
Editing & Mixing Audio
Proses pasca produksi di mana kita memasukan hasil frame-frame foto hasil
produksi ke software pengolah gambar sequence untuk dijadikan movie dan
memasukan suara dan efek suara.
Sumber:
Buku Animasi 2D Kurikulum 2013
http://www.hog-pictures.com/2016/04/pengertian-dan-sejarah-stop-motion.html
Buku Animasi 2D Kurikulum 2013
http://www.hog-pictures.com/2016/04/pengertian-dan-sejarah-stop-motion.html
Kamis, 10 Agustus 2017
Animasi Tradisional
1. Pengertian:
Animasi
tradisional adalah teknik animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini.
Animasi tradisional juga sering disebut cel
animation. Cara kerja animasi Teknik Celluloid (kadang disebut cell saja) ini merupakan
teknik mendasar dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi
sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran
transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and
Paint Departement. Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera
khusus, yaitu multiplane camera di dalam ruangan yang serba hitam.Objek utama
yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang
statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan
(foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan
gambar yang terlalu banyak.
2. Jenis Animasi Tradisional:
Jenis jenis animasi traditional
terdiri dari,:
a.
Zoetrope (180 AD; 1834)
Zoetrope adalah perangkat yang menciptakan citra gambar bergerak. Awal
Zoetrope dasar diciptakan di China sekitar 180 Masehi oleh penemu Ting Huan
produktif. Terbuat dari kertas tembus atau panel mika, Huan tergantung
perangkat di atas lampu. Udara berubah naik baling-baling di bagian atas dari
yang tergantung gambar dilukis di panel akan muncul untuk bergerak jika
perangkat berputar pada kecepatan yang tepat.
Zoetrope modern diproduksi pada tahun 1834 oleh William George Horner.
Perangkat dasarnya adalah sebuah silinder dengan celah vertikal di sekitar
sisi. Sekitar tepi bagian dalam dari silinder ada serangkaian gambar di sisi
berlawanan dengan celah. Sebagai silinder diputar, pengguna kemudian terlihat
melalui celah untuk melihat ilusi gerak. Zoetrope ini masih digunakan dalam
program animasi untuk menggambarkan konsep awal animasi.
b.
Thaumatrope (1824)
Thaumatrope Sebuah mainan sederhana yang
digunakan di era Victoria. Thaumatrope adalah disk lingkaran kecil atau kartu
dengan dua gambar yang berbeda di setiap sisi yang melekat pada seutas tali
atau sepasang string berjalan melalui pusat. Ketika string adalah memutar-mutar
cepat antara jari, dua gambar muncul untuk bergabung menjadi satu gambar.
Thaumatrope ini menunjukkan fenomena Phi, kemampuan otak untuk terus merasakan
gambar.
c.
Lentera ajaib
Lentera ajaib adalah pendahulu dari
proyektor modern. Ini terdiri dari lukisan minyak tembus dan lampu sederhana.
Bila disatukan dalam sebuah ruangan gelap, gambar akan muncul lebih besar pada
permukaan yang datar. Athanasius Kircher berbicara tentang hal ini berasal dari
Cina pada abad ke-16. Beberapa slide untuk lentera berisi bagian-bagian yang
bisa digerakkan secara mekanis untuk menyajikan gerakan terbatas di layar.
d.
Phenakistoscope (1831)
Sebuah disk phenakistoscope oleh Eadweard Muybridge (1893).
Phenakistoscope adalah perangkat animasi awal, pendahulu dari zoetrope
tersebut. Ini diciptakan pada tahun 1831 bersamaan dengan Belgia dan Joseph
Plateau Simon von Stampfer Austria.
e.
Buku Flip (1868)
Buku Flip pertama dipatenkan pada 1868
oleh John Barnes Linnet. Buku sandal itu lagi pembangunan yang membawa kita
lebih dekat dengan animasi modern. Seperti zoetrope, Kitab flip menciptakan ilusi
gerak. Satu set gambar berurutan membalik pada kecepatan tinggi menciptakan
efek ini. Para Mutoscope (1894) pada dasarnya adalah sebuah buku flip dalam sebuah kotak dengan pegangan
engkol untuk membalik halaman.
f. Praxinoscope (1877)
Praxinoscope, ditemukan oleh ilmuwan Perancis Charles – Émile Reynaud,
merupakan versi lebih canggih dari zoetrope tersebut. Ini digunakan mekanisme
dasar yang sama strip gambar ditempatkan pada bagian dalam silinder berputar,
tapi bukannya melihat melalui celah, itu dilihat dalam serangkaian kecil,
cermin stasioner di sekitar bagian dalam silinder, sehingga animasi akan
tinggal di tempat, dan memberikan gambar lebih jelas dan kualitas yang lebih
baik. Reynaud juga mengembangkan versi yang lebih besar dari praxinoscope yang
dapat diproyeksikan ke sebuah layar, yang disebut Optique Théâtre
3. Cara
Kerja Animasi Tradisional:
a. Cel
Animasi
Pada umumnya, karakter yang di gambar pada cell lalu diletakkan di atas
background yang statis/diam. Hal ini dapat mengurangi jumlah gambar yang harus
digambar ulang dan dapat membagi pekerjaan disetiap produksinya. Teknik ini
juga dapat mengurangi jumlah biaya produksi.
Teknik
ini ditemukan oleh Earl Hurd, dan dipatenkan pada tahun 1914. Dulunya mereka
menggambar garis sketsa di sisi depan cel sedangkan mewarnainya di sisi
belakang cel, namun sejak tahun 1960an proses ini diganti dengan teknik
xerografi atau teknik fotocopy. Ini merupakan teknik penting lain yang
dikembangkan oleh Caster Carlson di Animation Photo Transfer Process, Pertama
kali ditunjukan di The Black Cauldron pada tahun 1985.
Tidak setiap detail dari film animasi cel baru ditarik ke setiap frame. Jika begitu, film animasi cel akan mengambil lebih lama untuk menghasilkan. Itu umum bagi animator untuk membuat piring latar belakang. Sebuah piring latar belakang digambar tangan yang digunakan kembali untuk beberapa adegan. Animator sering digunakan kembali gambar, khususnya gambar karakter berjalan, karena akan sangat tidak efisien untuk redraw sesuatu yang begitu berulang-ulang.
Tidak setiap detail dari film animasi cel baru ditarik ke setiap frame. Jika begitu, film animasi cel akan mengambil lebih lama untuk menghasilkan. Itu umum bagi animator untuk membuat piring latar belakang. Sebuah piring latar belakang digambar tangan yang digunakan kembali untuk beberapa adegan. Animator sering digunakan kembali gambar, khususnya gambar karakter berjalan, karena akan sangat tidak efisien untuk redraw sesuatu yang begitu berulang-ulang.
b.Tahapan Proses Pembuatan Animasi /
Pipeline
Tahapan untuk proses membuat animasi
terdiri atas 3 tahapan utama yakni pra produksi, produksi dan pasca produksi
- Pra produksi.
Adalah tahapan sebelum produksi. Disini semua hal yang berkaitan
dengan proses pembuatan karya animasi disiapkan. seperti membuat team,
membuat cerita, membuat naskah, membuat storyboard, exposure sheet, membuat
animatic, merekam suara, membuat desain tokoh, merancang warna mood, dan
seterusnya
- Produksi:
Adalah tahapan dimulainya proses membuat karya animasi. Pada
tahap ini dibagi menjadi beberapa divisi.
Keyframe: Bertugas membuat gambar atau
gerakan kunci
Inbetween: Bertugas meneruskan gambar dan
gerakan yang sudah dibuat oleh keyframer.
Pencil test: Gambar yang masih kasar dan belum
sempurna tadi akan dilihat dulu hasilnya, dengan cara di scan dan kemudian di
atur dengan software lalu ditayangkan/preview.
Cleanup: Membersihkan garis gambar sehingga
rapi dan enak dilihat.
Scan: Memindai gambar kedalam komputer
Color: Mewarnai gambar dengan menggunakan
software
Finishing: Memperbaiki timing animasi dan
penyempurnaan. Misalnya menambahkan efek gambar, dll
Render: Project yang sudah selesai lantas
di simpan dalam bentuk file movie
- Pasca produksi:
Adalah bagian terakhir dari rangkaian
proses pembuatan karya animasi.Disini karya animasi tadi akan dipoles dan
diedit sehingga menjadi sebuah karya utuh yang enak dilihat.
Kamis, 03 Agustus 2017
Storyboard
Storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi
panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang
diusulkan untuk aplikasi multimedia (animasi, film, game, dll). Pada
awalnya storyboard merupakan kumpulan dari kertas gambar yang berisi rangkaian-rangkaian
kejadian dalam sebuah produksi film, termasuk film animasi. Hal ini akan
menjadi kerangka dasar bagi sutradara atau pembuat scenario tentang bagaimana
sebuah film seharusnya berjalan. Begitu pula halnya dengan pembuatan aplikasi
multimedia interaktif.
Secara
lebih rinci storyboard dalam pembuatan produk multimedia bertujuan untuk:
a. Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat
didalamnya, mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting, dan kameramen
b. Memungkinkanseorang pembuat film untuk memprevisualisasikan
ide-idenya
c. Sebagai Alat untuk mengkomunikasi ide kesuluruhan
film
d. Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita
e. Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence,
percobaan-percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan
(countinuity) antara elemen – elemen dalam sebuah frame
Pembuatan
storyboard dan storyline sering menjadi satu kesatuan yang saling mendukung
terdiri dari beberapa adegan yang tersusun dan didalamnya terdapat:
·
Bagian Judul: Berisi tentang Judul, Episode, Scene, dan Halaman
·
Bagian Sub Judul: Berisi tentang Penjelasan Take shot, Panel, Squence, Lokasi, dan Setting
Waktu
·
Bagian Visual: Berisi tentang Gambaran adegan dengan menyisipkan visual atau foto, grafis, dll. Anda
juga dapat mencakup teks yang akan ditampilkan di layar, atau Anda dapat
membuat bagian lain untuk teks.
·
Bagian Audio: berisi tentang uraian audio yang
akan melengkapi berupa nama dari file musik atau rekaman, dan atau efek suara (SFX) yang akan bermain di layar
masing-masing.
·
Bagian Dialog/Action: berisi detil action dan pergerakan kamera (framing,
angle) serta dialog adegan (jika ada)
·
Bagian Properties: berisi tentang penjelasan artistic, property, wardrobe, dan Timing/
durasi.
Bagian bagian tersebut penempatan dalam template bisa
di sesuaikan dengan kebutuhan masing masing studio
Prinsip penyusunan storyboard jika dilakukan dengan
konsep dan strategi yang baik, maka bisa digunakan sebagai :
1.
Panduan bagi
orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari sutradara, penulis cerita,
lighting, dan kameramen.
2.
Storyboard juga memungkinkan seorang pembuat film untuk memprevisualisasikan ide-idenya.
3.
Sebagai Alat untuk mengkomunikasi ide kesuluruhan
film
Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita
Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita
4.
Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence,
percobaan-percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan
(countinuity) antara elemen – elemen dalam sebuah frame.
Gunakan konsep 5 W
+ 1 H =‘What, Why, Who, Which, Where, How.’ Sebagai langkah penyusunan
storyboard. Kemudian menerapkan Prinsip sebagai berikut:
·
Pesan visual harus kreatif (asli, luwes
dan lancar),
·
Komunikatif,
·
Efisien
dan efektif,
·
Sekaligus
indah/ estetis
Dengan demikian storyboard diharapkan mampu memberikan jawaban/jalan keluar terhadap problem-problem yang ada sesuai
dengan kebutuhan film. Seorang pembuat Storyboard harus mampu
menceritakan sebuah cerita yang bagus. Untuk mencapainya, mereka harus
mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus, komposisi,
gambaran berurut dan editing. Untuk mempermudah membuat storyboard, maka harus dibuat sebuah rencana kasar sebagai
dasar pelaksanaan. Langkah -
langkah dalam membuat storyboard sebagai berikut :
1. Catat poin-poin penting, ide, serta konsep yang akan di masukan
didalam storyboard.
2. Storyboard anda harus pada dasarnya merupakan gambar serial, dan dilengkapi uraian semua langkah dan keterangan yang diperlukan untuk menyelesaikan
tujuan dibuatnya film .
3. Membuat sketsa kasar visual untuk semua frame
4. Visual dengan jelas menampilkan adegan utama,
5. Storyboard dapat dirancang menggunakan dikertas dengan coretan dan tulisan manual atau dengan perangkat lunak seperti Microsoft Word.
Sumber: Buku Animasi 2D Kurikulum 2013
Langganan:
Postingan (Atom)